Selasa, 21 Juli 2009

Pindah Alamat ke WORDPRESS


Berdasar berbagai pertimbangan dan saran dari berbagai pihak, maka pengelola blog ini memutuskan untuk memindahkan alamatnya ke: www.saudaratua.wordpress.com. Di dalam alamat kami yang baru selain dilengkapi dengan berbagai artikel hub Japan-Indonesia dari masa ke masa, para pembaca juga akan dimanjakan dengan publikasi berbagai koleksi peta kuno yang dimiliki oleh redaksi. Demikian harap maklum...

Jumat, 26 Juni 2009

Doraemon di Balai Kartini


Setelah dietapkan sebagai duta budaya Jepang oleh Menlu Jepang, Masahiko Komura, pada Juni 2008 Doraemon datang ke Indonesia. Acara yang bertajuk Doraemon Dreamland ini sendiri dimulai dari tanggal 20-29 Juni 2008 yang bertempat di Kartika Expo, Gedung Balai Kartini, Jl Jend Gatot Soebroto, Jakarta. Event ini memang sengaja digelar untuk mengisi liburan, khususnya bagi mereka yang menggemari para tokoh dalam serial Doraemon. Kedatangan Doraemon ke Indonesia yang juga merupakan bagian dari peringatan 50 Tahun Persahabatan Indonesia-Jepang ini diusung oleh Perhimpunan Persahabatan Indonesia-Jepang (PPIJ), Shogokkan Production (perusahaan pemegang lisensi Doraemon di Jepang), RCTI, Go Ad Communications, dan PT Perdana IMMG. Panitia juga menyediakan 17 jenis permainan serta aneka acara menarik tiap harinya yang digelar di atas lahan seluas 4000 m2.

Rabu, 24 Juni 2009

Toyoko, Si Bajaj baru cap Nippon

Penampilannya hampir mirip dengan Bajaj, polusi dan bisingnya pun bagai pinang dibelah dua. Itulah Toyoko, kendaraan roda tiga dari Jepang yang kedatangannya di tahun 1990 turut meramaikan jalanan ibu kota. "Saat ini jumlah Bajaj masih kurang," ujar Gubernur Wiyogo (Gub DKI masa itu-red) menanggapi pengoperasian 500 unit Toyoko yang dibagi rata ke lima wilayah DKI. Mesin Toyoko dibuat di Jepang, dengan ukuran 100 - 165 cc, tetapi kendaraan yang satu ini mengalami perakitan di Bandung. Dari segi harga, satu unit Toyoko dilempar ke pasaran dengan kisaran Rp 2,2 juta sampai Rp 2,7 juta. Pemkot DKI menjanjikan kendaraan beroda tiga ini akan dialokasikan khusus untuk para mantan tukang becak dan juragan becak yang sejak awal tahun 1989 mulai dilarang beroperasi di DKI. Untuk penyalurannya sendiri dilakukan lewat Kantor Wilayah Koperasi DKI, sedangkan pengelolaannya diatur oleh Koperasi Angkutan Roda Tiga (Kopadati). Situs ini pindah alamat ke: www.saudaratua.wordpress.com.

Senin, 22 Juni 2009

"Asian Dream" menang di Bali



Sebuah lagu dari Jepang berjudul Asian Dream ciptaan Takao Tsushimi keluar sebagai lagu terbaik dalam Festival Lagu Asia (ASF) di Bali. Pemenang berhak atas hadiah sebesar 10.000 dollar AS serta trophi ASF Award berbentuk patung Dewi Saraswati yang terbuat dari uang kepeng. Acara ASF yang digelar pada Maret 1996 itu sendiri diselenggarakan di Convention Hall Sheraton Nusa Indah, Bali. Dalam keikutsertaannya di festival musik ASF kali ini, Asian Dream dibawakan oleh Satoko Ishimine, seorang artis wanita Jepang yang juga pernah sukses dengan lagunya yang berjudul Hana.

Minggu, 21 Juni 2009

"Kopi Dangdut" masuk empat besar di Jepang


Lagu berjudul Kopi Dangdut milik Fahmy Shahab dan Hetty Sunjaya sempat duduk diurutan keempat lagu terpopuler di Jepang pada April 1991. Fahmy Shahab dan Hetty Sunjaya juga menyambangi penggemarnya di Jepang di bulan Juli pada tahun yang sama. Fenomena meledaknya lagu-lagu dangdut di bursa musik Jepang memang tengah terjadi pada akhir era 80-an dan awal 90-an. Camelia Malik adalah penyanyi yang dapat dikatakan pertama kali membuka lahan baru bagi tumbuh dan berkembangnya lagu dangdut di Negeri Sakura itu. Pada 1986 Camelia beserta Grup Tarantulanya sempat menggoyang publik Jepang lewat pertunjukannya di pusat hiburan Shibuya, Tokyo, selama tiga hari. Sedangkan album andalannya yaitu Colak-colek dan Wakuncar telah bertebaran di toko-toko kaset Shibuya enam bulan sebelum kedatangannya itu. Pada Mei 1991 tiba giliran Hetty Koes Endang mementaskan dangdut di Tokyo. NHK bahkan pernah pula menyiarkan penampilan Elvi Sukaesih pada rangkaian acara perayaan tahun baru. Serasa tak mau kalah dengan artis yang lain, Elvi yang tenar di Jepang bersama lagu Mandi Madu dan Rama-Rama ini juga manggung di Jepang pada Oktober 1991.

Kamis, 18 Juni 2009

Curtiss Interceptor: Siap Tangkis Jepang !!!...

Setelah pada pertengahan tahun 1940 Kerajaan Belanda jatuh ke tangan NAZI Jerman, Hindia Belanda sebagai "anak didik" Belanda pun segera berbenah. Pada Mei 1941 Pemerintah Hindia mengumumkan kepada publik bahwa mereka telah memiliki pertahanan udara yang mumpuni. Pernyataan ini diperkuat dengan keberadaan ratusan pesawat Curtiss Interceptor yang siap berdiri sebagai ujung tombak penangkal agresi musuh. Di samping itu Pemerintah Hindia juga telah memesan serangkaian pesawat tempur dari Australia dan Amerika untuk memperkuat militernya, menyusul perundingan dagang yang alot antara Hindia dengan Jepang. Perundingan dagang yang gagal ini kemudian disusul dengan serangan Jepang ke Hindia dengan mengusung slogan pembebas Asia. Akhirnya, pada Desember 1941, Curtiss Interceptor melakukan tugas pertamanya di Hindia dengan bukan melawan NAZI Jerman, melainkan menghadang agresi Sang Saudara Tua.

Presiden Soeharto dijamu Kaisar Hirohito


Pada 8 Juni 1979, Presiden Soeharto bersama Ibu Tien melakukan kunjungan kehormatan ke Istana Kekaisaran Jepang. Pada kesempatan ini Kaisar Hirohito menyempatkan diri untuk menyambut langsung kedatangan Presiden Republik Indonesia itu yang juga dilanjutkan dengan jamuan makan siang. Kunjungan kerja Presiden Soeharto pada Juni 1979 di Jepang ini menghasilkan pengakuan konsep Wawasan Nusantara oleh Pemerintah "Saudara Tua" (baca: Jepang).